Selasa, 14 Maret 2017

Zunidar

PERUTKU LAUTANKU
 
Engkau bagaikan lautan yang begitu luas
Lautan biru yang sangat dalam
Yang dapat menampung begitu banyak air
Kau juga tak kan mampu .....................
Tak kan mampu untuk menahan semua ini
Lama – kelamaan semua air ini akan keluar
Berhamburan dan berserakan kemana saja
Bohong, pelit, kikir, takabur semua itu berada di dalamnya
Tingginya gunung seperti ia akan meletus
Membuat orang risau dan khawatir akan semua ini
Dan pada waktu yang tak terduga....................
 Kau akan menelan semua yang berada di sekitarmu
Tangis, jeritan, takut, sudah mulai dirasakan oleh orang di sekitarmu
Bahkan hewan dan tumbuhan terasa ikut menangis bersama kehancuran yang kau buat
Begitu dasyatnya kehancuran yang kau perbuat
Hingga tak satupun yang kau sisakan
Kau menelannya bagaikan kau tidak merasa bersalah sedikitpun..................
 

Yand Sari Nst

         ADA APA DILANGIT YANG BIRU

Ketika aku menatap keatas
Seketika aku melihat warna yang cerah di atas sana
Aku melihat banyak burung-burung dan kupu-kupu yang berterbangan dengan rasa  bangga dan ceria.
Seakan-akan aku merasa kalau mereka sedang menari dengan senangnya
Seketika kemudian..............
Aku melihat lagi keatas disaat pagi hari kecerahan pun berawal dari atas dipagi hari kecerahan pun yang berawal dari atas
Aku melihat matahari menyinari alam ini langit yang biru pun menjadi terang dan berkilau.

Langit biru yang menghiasi hariku Aku merasa di balik langit yang biru terdapat sejuta keajaiban yang begitu indah...................

Wita Triyani Dalimunthe

    KETIKA TAK JUMPA GERIMIS

Poya sedikit lagi memeluk dzuhur
Di utara mendung menggantung
Di bawah keramaian  tak terelakan
Padat,merayap tapi  menikmati sepertinya
Jalanan  berkabut? Ah itu asap kenelpot
Adat yang di adatkan mudik membawa
Harapan dikala ramadhan sebentar lagi pamit .
Pertemuan yang akan tetap jadi rahasia
Dari pemiik bulan puasa,
Tarawih entah menjadi  juwa pada jiwa atau buih saja
Puisi ku gelisah,
Seperti  kebersamaan  kita yang slalu jadi pertanyakan,ah

                                                                                                                             

SITI ERNIDA.SIMBOLON.

SULIT UNTUK MEMAHAMINYA

Sahabat itulah dirimu
Bayang-bayangmu tidak akan
Pernah hilang dari pikiranku
              Yang selalu menemaniku
            Di sepanjang hari
            Di kala senang
            Ataupun di kala sedih
Kau selalu mendengarkan
Keluh kesahku..........
Memberikan solusi
Untuk setiap masalahku
              Bahkan kau juga selalu
             Memberikan motivasi untuk
             Masa depanku.........
             Agar aku menjadi pribadi
             Yang lebih baik
Persahabatan kita
Tidak akan pernah lepas
Sampai akhir
Di hari tua nanti 
Sahabat............Oh  Sahabatku



Risky Amalia Saragih

DEMAM BUKUKU BERTAMBAH

Tak kuat lagi termometer
Meninjukan angkanya padaku
Tak berani lagi ia menunjukkan
Air raksanya untuk ku
Semakin hari semakin bertambah
Semakin dan semakin bertambah
Semakin menit makin bertambah
Dan semakin detik pun. Juga masih bertambah
Demam itu hanya bertambah dan bertambah
Tanpa batas yang menghalangi, nya
Bergunung-gunung buku depan mata
Bergelut –gelut buku itu di depan mata ku
Hanya ingin menambah
Tak memikirkan kesenjangan waktu

Yang semakin mendekati penuannya

Mardiana

          Pengobanan-Nya untukku AYAH

Di setiap tetes keringatku
Diderai lelah nafasmu
Dipenuhi kasih sayang luar biasa
Demikian kau rela disengat matahari
Hujanpun tak dapat membasahimu
Untuk aku anakmu...................
Disetiap doamu kau haturkan segenap harapan
AYAH................................
Kanku jaga setiap nasehatmu
Disetiap nafasku..............
Direlung hati akanku hangatkan namamu
Akan ku korbankan semua impianmu
Hanya untuk menikmati senyum,

Diufuk senjamu AYAH........................

Lista Indriyani

Sandal Jepit Yang Sejati
Aku selalu tabah kalau kau tak memperlakukan Aku ku
Tak perduli ku terbuang, terbalik atau tertimpah
Benda-benda lainnya dan kaki-kaki yang
Menginjak ku………….

Aku bangga karena telah diambil tuan yang
Gagah, dan aku lihat kaya raya
Walau tuan membeliku dari pedagang berwajah
Ramah,

Walau tuan selau membuatku hanya ke
Tempat-tempat yang rendah.
Aku bangga dan aku tetap bangga
Walau tuan campakkan aku begitu saja.

Walau tuan lupakan jasa yang telah menjaga
Kaki-kaki tuan dari kotornya sampah
Dan dari kuman-kuman berbahaya.
Tetapi aku bangga walau aku hanya sandal jepit yang murah

Akan tetapi aku pernah berjasa dan berguna
Bila kau kembali membeli saudaraku, yang
Ada di luar sana tolong sampaikan kepada

Mereka bahwa aku baik-baik saja.